Main Article Content
Abstract
Model matematika dapat memberikan masukan bagi praktisi kesehatan masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis. Namun, model matematika harus diparameterisasi dan divalidasi dengan hati-hati berdasarkan data epidemiologis dan entomologis. Penelitian ini bertujuan menganalisis indeks sensitivitas setiap parameter dalam model. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan kepentingan relatif dari parameter model terhadap penularan penyakit tuberkulosis. Model yang dibahas dalam penelitian ini berbasis SEIL (S untuk rentan, E untuk individu yang beresiko tinggi, I untuk infeksi dan L untuk individu beresiko rendah) yang melibatkan pertumbuhan logistik. Metode yang digunakan adalah literature review. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa parameter laju kontak dan daya tampung merupakan parameter yang paling dominan terhadap peningkatan penyebaran penyakit tuberkulosis. Di sisi lain, parameter laju pengobatan individu yang terinfeksi merupakan parameter yang paling dominan terhadap penurunan penyebaran penyakit tuberkulosis