Main Article Content
Abstract
Nikel adalah salah satu limbah logam berat yang tersebar luas di lingkungan. Kegiatan pertambangan dan industri merupakan salah satu sumber limbah nikel terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan potensi fitoremediasi dari tiga jenis tumbuhan akumulator logam dan untuk mengukur akumulasi nikel di dalam akar dan tajuk dari tumbuhan uji. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan terdiri dari jenis tumbuhan akumulator ( Jatropa curcas L., Helianthus annuss L. dan Brasica rapa L.) dan konsentrasi Ni pada media tanamanya (10, 40 dan 70 mg/kg tanah). Kandungan Ni dalam akar atau tajuk diukur dengan menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukan bahwa akumulasi Ni pada ketiga jenis tanaman akumulator logam lebih banyak di akar dibandingkan di tajuk tumbuhan. H. annuus L. memiliki akumulasi logam Ni di akar (6,59 mg/kg berat kering) yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman J. curcas L. (0,26 mg/kg berat kering) dan B. rapa (0,25 mg/kg berat kering). H. annuss L. lebih efektif digunakan untuk merehabilitasi tanah tercemar Ni
Keywords
Fitoremediasi
Akumulasi Ni
Tajuk
Akar
Bioakumulator
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).