Main Article Content
Abstract
Berdasarkan studi sebelumnya diperoleh bahwa kadar flavonoid total subfraksi etil asetat Myrmecodia tuberosa (non Jack) Bl memiliki korelasi positif terhadap aktivitas proliferasi sel limfosit. Subfraksi V (kelima) menunjukkan nilai indeks stimulasi proliferasi sel limfosit tertinggi serta memiliki kadar flavonoid total terbesar (6,158±1,298) diantara semua subfraksi. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid yang dikandung oleh subfraksi V. Metode pemisahan yang dilakukan adalah melakukan hidrolisis subfraksi V, kemudian dikromatografi lapis tipis preparatif dan dianalisis secara spektroskopi. Hasil spektroskopi UV-Vis isolat memiliki puncak 1 pada panjang gelombang 324 nm dan puncak 2 pada panjang gelombang 284 nm, spektroskopi infra merah memiliki serapan pada 3.443 cm-1. Data 1H-NMR menunjukkan adanya serapan pada δ 6,74; δ 6,73; δ 6,62; δ 6,10; δ 7,82; δ 7,39; doublet of doublet pada δ 1,14, doublet pada δ 3,47 - δ 3,60 dan singlet pada δ 3,65 serta adanya serapan pada δ 17,81; 71,47; 74,19; 74,51 dan δ 76,78 dari spektrum 13C-NMR. Hasil spektroskopi massa terlihat serapan pada m/z 391,10. Berdasarkan data-data yang diperoleh, senyawa hasil isolasi diduga merupakan senyawa isoflavon.
Keywords
Myrmecodia tuberosa (non Jack) Bl.
subfraksi V
isoflavon
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).