Main Article Content

Abstract

; "> Berdasarkan studi sebelumnya diperoleh bahwa ekstrak etanol akar krokot (Portulaca
oleracea L.) dengan konsentrasi 100, 250, 500, dan 750 µg/mL memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat sebesar 31, 34, 37, dan 40 mm terhadap bakteri Staphylococcus
aureus (Dhole et al, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang berkhasiat sebagai antibakteri dari ekstrak etanol akar krokot tersebut. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yang diulang sebanyak tiga kali menggunakan pelarut etanol 96%. Pemurnian senyawa dilakukan melaui beberapa tahapan partisi yaitu berturut-turut dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air selanjutnya ekstrak air hasil partisi dihidrolisis menggunakan metanol:HCl 2N (1:1). Fase HCl yang sudah bebas metanol selanjutnya dipartisi dengan etil asetat, dan hasil partisi (fase etil asetat) dilanjutkan pada tahap isolasi senyawa dengan kromatografi lapis tipis preparatif, selanjutnya isolat direkristalisasi dan diuji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis multi eluen. Uji aktivitas antibakteri dilakukan pada ekstrak dan isolat hasil pemurnian dengan menggunakan metode difusi agar dan KLT Bioautografi. Identifikasi golongan senyawa isolat menunjukkan hasil positif dengan menggunakan pereaksi AlCl3 5%, dan hasil analisis spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 200-600 nm memperlihatkan 2 puncak pada rentang panjang gelombang 300-550 nm (Puncak I) dan 240-285 nm (Puncak II). Dari hasil tersebut dapat diduga bahwa isolat termasuk dalam golongan flavonoid, sementara pada hasil pengujian aktivitas antibakteri isolat pada konsentrasi 10 mg/mL dengan
loading dose 200 µg/20 µL menghasilkan diameter zona hambatan sebesar 11,3±0,81 mm.

Keywords

Ekstrak Etanol Akar Krokot Portulaca oleracea L. Isolasi Antibakteri Staphylococcus aureus

Article Details

Author Biography

A.Mirza Fauzan Gazali, Tadulako University

Biologi