Main Article Content
Abstract
Sulawesi Tengah adalah salah satu propinsi di Indonesia yang secara biogeografi terletak di “jantung”nya Wallacea, sebuah kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alam biologi yang unik kaya dengan flora-fauna endemik. Namun demikian potensi ini terutama keanekaragaman hayati tumbuhan belum terungkap dari berbagai aspek pengetahuan terutama dari aspek ekologi, taksonomi serta dan pemanfaatan serta upaya konservasinya. Propinsi ini dihuni oleh + 19 kelompok etnik yang berbeda budaya, bahasa serta sistem pengetahuan tradisional yang mereka miliki dalam memanfaatk sumberdaya tumbuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari beberapa studi yang telah dilakukan terungkap bahwa masing-masing kelompok etnis ini memiliki sistem pengetahuan lokal dalam menggunakan tumbuhan misalnya; untuk bahan bangunan, makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik, bumbu dan rempah, pewarna alami, hijauan pakan ternak, tanaman hias, tali temali, sebagai pelengkap dalam acara ritual adat, berburu, pertanian, perkakas rumah tangga serta keperluan lainnya. Tulisan ini mendiskusikan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan serta penelitian etnobotani di provinsi Sulawesi Tengah.
Keywords
Potensi
etnobotani
Sulawesi Tengah
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).