Main Article Content

Abstract

Buah murbei kaya antioksidan karena kandungan antosianin yang banyak. Sayangnya,  pemanfaatannya sebagai sumber antioksidan di Indonesia masih  minim. Pemanfaatan tanaman murbei hanya sebatas daun yang dijadikan pakan ternak dan teh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi antosianin buah murbei spesies Morus alba dan Morus cathayana. Karakterisasi antosianin ekstrak buah murbei Morus cathayana dan Morus alba dilakukan menggunakan pelarut 0,1% asam klorida (HCl)  dalam metanol dan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-tampak dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil serapan spektra UV-tampak yang diperoleh dari ekstrak kasar menunjukkan spektra serapan ekstrak buah M. cathayana memberikan nilai yang lebih tinggi ± 1,3 a.u dibandingkan serapan yang diperoleh dari ekstrak kasar buah M. alba dengan serapan ± 0,4 a.u. Nilai total antosianin yang diperoleh dari M. cathayana sebanding dengan serapan ekstrak segarnya, yaitu 40,39 ± 7,64 mg/g berat kering dibandingkan  M. alba yang memiliki nilai total antosianin 11,57 ± 3,02 mg/g berat kering. Hasil kromatogram dari KCKT menggunakan kolom XR-ODS dengan pengelusi A adalah 0,1% asam formiat dalam asetonitril dan pengelusi B adalah 0,1% asam formiat dalam air menunjukkan baik M. cathayana maupun M. alba memiliki dua pigmen antosianin dominan. Walaupun bergitu, intensitas kromatogram M. cathayana lebih tinggi dibandingkan intesitas pada M. alba. Nilai intensitas M. cathayana adalah 50 mAU untuk waktu tambat 7,86 menit dan 15 mAU untuk waktu tambat 8,38 menit. Nilai intensitas M. alba adalah 10 mAU untuk waktu tambat 7,35 menit dan 3 mAU untuk waktu tambat 7,76 menit. Dua antosianin dominan pada M. alba dan M. cathayana  diprediksi  merupakan sianidin-3-O-glukosida dan sianidin-3-O-rutinosida.

Keywords

Antosianin Morus alba Morus cathayana

Article Details