Main Article Content

Abstract

Saat ini penggunaan produk alami sebagai pengobatan pada berbagai macam penyakit sedang menjadi gaya hidup hampir di seluruh masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Banyaknya tumbuhan obat yang tumbuh di Indonesia, salah satunya adalah pepaya. Namun selama ini kajian-kajian kesehatan yang menggunakan pepaya lebih banyak mengkaji khasiat dari daun dan buahnya, sedikit yang mengkaji bijinya. Oleh karenanya tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji efek toksisitas dari ekstrak biji pepaya matang dan ekstrak biji pepaya muda. Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) digunakan untuk mengetahui efek toksisitas dari ekstrak tersebut. Hasil penelitian menunjukan nilai LC50 dari ekstrak biji pepaya matang sebesar 302 ppm dan ekstrak biji pepaya muda sebesar 1256 ppm. Perbedaan nilai LC50 itu menunjukan bahwa ekstrak biji pepaya matang lebih toksik daripada ekstrak biji pepaya muda sehingga ekstrak biji pepaya matang lebih berpotensi untuk dikembangkan menjadi fitofarmaka. Selain itu, kedua ekstrak tersebut mengandung senyawa alkaloid

Keywords

Carica papaya alkaloid toksisitas BSLT

Article Details

Author Biography

Muhammad Alfarabi, Tadulako University

Universitas Kristen Indonesia