Main Article Content
Abstract
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu kalsinasi terhadap komposisi kimia abu kulit durian dan prospek pemanfaatan abu kulit durian sebagai katalis dalam reaksi metanolisis minyak kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan variasi suhu kalsinasi yaitu 600oC, 700oC, 800oC, 900oC dan 1000oC. Abu kulit durian hasil kalsinasi kemudian digunakan pada reaksi metanolisis pada suhu 50-70oC selama 3 jam, dengan perbandingan molar minyak dan metanol yaitu 1:6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu kalsinasi sangat mempengaruhi komposisi kimia dari abu kulit durian. Peningkatan senyawa-senyawa fase kristal terjadi seiring meningkatnya suhu kalsinasi sampai 800oC. Namun, ketika suhu kalsinasi lebih dari 800oC senyawa-senyawa fase kristal menurun. Abu kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai katalis dalam reaksi metanolisis minyak kelapa sawit karena dapat menghasilkan metil ester asam lemak.
Keywords
Kalsinasi
Abu kulit durian
Metanolisis
Minyak kelapa sawit
Metil ester asam lemak
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).